Kamis, 07 Januari 2010

30 dolar menjadi 3 miliar rupiah

30 dolar menjadi 3 miliar rupiah

Sebuah kisah teman yang ku temui di Jakarta
khairi adalah seorang manager dari perusahaan sepatu di Jakarta Selatan. Suatu ketika a perusahaan yang iya miliki itu di ambang kehancuran. Perusahaan sepatu sudah tidak dapat di pertahankan lagi karena krisis moneter yang melanda seluruh. Namun sebagai seorang manager khairi berusaha mempertahankan perusahaannya agar tidak bangkrut. Dia berusaha untuk tidak memPHK anak buahnya karena memang dia menganggap bahwa perusahaan merupakan salah satu bagian dari keluarganya.

Hutang pun menumpuk dimana – dimana, dapat di kalkulasi sekitar 500 juta rupiah. Tapi khairi bersikeras untuk tidak menjual perusahaannyanya, sampai pada akhirnya 3 hari lagi dia harus melunasi hutang – hutangnya itu. Aset rumah, mobil dan tanah semua akan di ambil oleh pihak Bank untuk melunasi hutang – hutang pa khairi.


2 hari sebelum sebelum semua aset hutangnya di ambil pak khairi berjalan menyusuri kota jakarta. Menaiki busway dan akhirnya sampai di sebuah mesjid ( Al - Azhar ). Ketika itu masih jam 11 tinggal beberapa jam lagi akan masuk sholat Zhuhur. Pa kahiri terus menerus mngaji, berzikir dan berusha bertawakal kepada Allah SWT.

Masuklah waktu Zhuhur beliau beliau sholat berjama’ah. Habis sholat beliau melanjutkan perjalanannya, sambil berdoa dan berharap menemukan jalan keluar. Saat hendak keluar mesjid beliau bertemu dengan seorang anak kecil yang terlihat seperti dari keluarga miskin. Sehabis sholat anak itu menangis, bertanyalah pa khairi

”Kenapa engkau menangis nak ?”
Hari ini bapak ku keluar rumah sakit pak, Tetapi aku tidak punya uang untuk melunasi biaya perawatan bapak ku itu. Tapi masalah ku tidak sampai di sana saja pak, hari ini keluagra kami juga akan di usir dari rumah kontarakan apabila tidak bisa melunasi tunggakan rumah kontrakan itu.

Pak khairi merasa sedih dan ingin menolong anak itu ternyata masalah yang iya hadapi tidak seberapa dengan pa yang di alami anak itu. Pak khairi membuka dompetnya namun yang tersisa hanya ada uang Rp.25.000 itu pun uang di gunakan untuk pulang kerumah nantinya. Akhirnya di berikannya jam tangan yang dia punya kepada ank itu, jam tangan itu berharga 30 dolar yang dia beli di prancis. Dia sangat sayang dengan jam tangan itu, tapi dalam hatinya berkata bahwa tidak ada yang pantas memiliki sesuatu untuk selamnya di dunia ini selain Allah SWT.

Setelah memberikan jam tangan itu senyum terpancar dari anak kecil itu. Berpamitanlah pa khairi dengan ank kecil tadi, namun masalah yang dia hadapi belum tuntas. Besok perusahaannya dan apa yang di miliki akan di miliki oleh orang lain.


Sampailah pak khairi di rumahnya, tertidur lelap karena kelelahan dengan peristiwa hari ini tadi.

Kesokkan harinya,7 jam sebelum semua aset di sambil bank seorang pegusaha dari inggris datang kerumahnya dan berbicara urusan bisnis. Tak di duga ternyata pengusaha itu mau melunasi semua hutang pak khairi dan meminta orderan sepatu yang di eksport ke Inggris dan italia sebanyak 300 buah. Rasa senang dan syukur terpancar dan terucap di wajah pak khairi. Tidak henti – hentinya dia berucap syukur. 2 jam kemudian beliau mendapat telpon dari temannya yang ada di malasyia bahwa akan memberikan suntuikan dana sebesar 200 juta untuk pengembangan sepatu dari perusahaannya karena memang kualitasnya bagus menurut sahabatnya itu. Tak henti dampai di sana, pak khairi lagi – lagi di datangi oleh beberapa pengusaha dalam negri yang yang ingin menjadi partner pak khairi.

Sampai pada akhirnya rekening beliau mencapai 3 miliar.


Sungguh Allh maha adil dan bijak sana, menakdirkan segala apa yang terjadi di dunia ini dengan segala perhitungan yang adil.

Dari fakta di ats dapat di ambil inti sari :
Sebagai manusia ketika kita menghadapi segala permasalahan yang rumit, mka hendaklah kita bertawakal kepada Allah SWT. Dengan segala kerelaan hati untuk menjalaninya. Usaha dan doa di butuhkan untuk merubah hidup, semua masalah pasti ada jalan keluarnya bagi orang – orang yang mau berusaha.

Merelakan dan megikhlaskan sesuatu yang kita sayangi maka Allah akn menggantinya dengan yang lebih baik dari apa yang kita punya. Kita tidak berhak meiliki selamanya apa yang kita sayangi karena tidak ada yang abadi di dunia ini dan semua hanya titipan dariNya.

Buat apa kita bersedih kalau kita bisa tertawa,
buat apa kita menangis kalau hal itu sia – sia

apakah dengan bersedih semua masalah akan selesai, tidak kawan – kawan.....
semua akan terselesaikan dengan usaha dan doa mu yang kau pajatkan PadaNya.....
matematika shodaqoh, kau beri 1 di bayar 10. tidak percaya, cobalah.....

selamat mencoba......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar